Soreang – Polresta Bandung resmi memiliki Ruang Command Center Presisi, dimana Command Center Presisi tersebut dilaunching langsung Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Akhmad Wiyagus.
Launching Command Center Presisi tersebut dilaksanakan di Halaman Mapolresta Bandung dan di hadiri para PJU Polda Jabar, PJU Polresta Bandung, Dandim 0624/Kabupaten Bandung serta tamu undangan lainnya.
Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan didalam Ruang Command Center Presisi Polresta Bandung memiliki beberapa aplikasi yang dapat membantu masyarakat khususnya di wilayah Kabupaten Bandung.
“Adanya Command Center Presisi ini, kami bisa memonitor posisi pergerakan daripada kendaraan patroli polsek-polsek, mako polsek dan juga patroli Polresta Bandung,” kata Kusworo. Senin, 19 Juni 2023.
“Sehingga apabila ada masyarakat yang menelepon 110 meminta bantuan, maka kami bisa langsung terlacak posisinya di map,” sambung Kusworo.
Tak hanya itu, Kusworo menjelaskan dari Command Center Presisi ini bisa mengetahui dimana anggota terdekat yang bisa datang ke lokasi.
“Bahkan kita bisa ngetag beberapa kendaraan sekaligus dengan patroli untuk mengeroyok TKP, menjaga TKP tetap status quo,” ujar Kusworo.
“Seandainya akan dilaksanakan kegiatan pencegatan pun dimana tempat-tempat yang akan dicegat itu bisa dikomandoi dari Commend Center,” jelas Kusworo.
Lanjut Kusworo, aplikasi yang ada di Command Center Presisi, anggota juga bisa berinteraksi secara video call dengan beberapa anggota patroli yang terdekat TKP.
Dari situ ketika memerintahkan kendaraan untuk bergerak pun Polresta Bandung bisa melihat pergerakan kendaraan patroli.
“Kami bisa komunikasikan kepada pelapor berapa menit kendaraan tiba di TKP,” tuturnya.
Disisi lain, untuk memantau kemacetan di wilayah Kabupaten Bandung. Melalui Ruang Command Center Presisi, Polresta Bandung bekerjasama dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung memasang 26 titik CCTV.
Selain Launching Ruang Command Center Presisi, Polresta Bandung juga Launching aplikasi Cegah Stunting Polresta Bandung.
“Dimana aplikasi ini memuat tiga manfaat, yang pertama adalah memberikan edukasi bagi ibu-ibu hamil ataupun ibu-ibu yang memiliki balita,” ujar Kusworo.
“Poin yang kedua adalah bagaimana aplikasi ini bisa memberikan jadwal pengingat, remainder, kapan harus kontrol kedokter, kapan harus USG dan lain sebagainya,” lanjut Kusworo.
Poin yang ketiga kata Kusworo, pihaknya memiliki bank data bersama dengan Dinkes Kabupaten Bandung. Dimana seandainya pemerintah akan melakukan intervensi pemberian sembako, susu agar tidak terjadi stuntit terhadap apa yang diresikokan ini bisa mendapatkan data.
“Bahkan bisa langsung meranking mana yang paling parah dengan yang paling aman. Sehingga seandainya kami mengintervensi, maka kami akan prioritaskan ke yang paling parah terlebih dahulu,” tutup Kusworo.